05 DESEMBER 2012
@adharta.com
Selama nafas masih dikandung raga, Jiwaku memuliakan Tuhan sebagai nafas rohku
Semenjak RS Mount Elisabeth Singapura berdiri, ada sebuah ungkapan di
antara para anggota Yayasan. Katanya: “Kita ini bisnis nafas”! Saya
tertawa pada saat disampaikan dalam jamuan makan malam untuk mengenang
para pendiri di Shangrilla, Singapura. Karena agak janggal dan tidak
mengerti bagaimana nafas kok dibisniskan. Ternyata setelah dijelaskan
panjang lebar akhirnya saya mengerti bahwa apa arti nafas itu! Nafas
bukan datangnya dari kita, tapi dari Tuhan. Tidak seorang pun di dunia
bisa membuat nafas, hanya Tuhan. Jadi, bisnis ini milik Tuhan katanya.
Lalu apa yang terjadi kalau nafas itu berhenti? Tamatlah sudah oleh
karena itu perlu kesinambungan, terus menerus dan estafet dari generasi
ke generasi. Nafas itu hidup. Artinya perlu berkomunikasi secara
sosial dan menjadikan kita bisa berkembang biak dan masih banyak
penjelasannya.
Saya sungguh bersyukur karena bisa bernafas dan menikmati pemberian
Tuhan yang sungguh-sungguh nikmat dan menyegarkan kehidupan saya. Dan
saya belajar banyak hal bernafas. Ada satu hal yang menjadi misteri buat
kita hayati bahwa nafas itu memulai awal kehidupan dan sekaligus
mengakhiri sebuah kehidupan. Tetapi di dalam proses perjalanan hidup
kita, nafas kita lupakan, baik dalam keadaan sadar maupun saat tidur.
Kita tidak pernah mau atau sedikit saja memperhatikan nafas yang begitu
penting bagi kita.
Misalnya pada saat kita mau tidur apa yang harus kita persiapkan untuk menjaga nafas kita? Pertanyaan pertama siapa yang menjaga nafas kita? Kedua apa guna nafas bagi kita.
Oleh karena itu, maka untuk menjaga nafas kita, haruslah kita minta pertolongan Tuhan melalui doa dan permohonan kita agar Tuhan mau memperpanjang nafas kita. Mari kita menarik nafas panjang, tahanlah sejenak lalu renungkan untuk siapakah nafasku ini. Apakah hanya untuk kehidupan atau ada kegunaan lainnya, lalu hembuskanlah nafas kita dan sekali lagi rasakan betapa besar Karya Agung Tuhan buat kita. Kita renungkan apa yang harus kita berikan sebagai ungkapan terima kasih kita buat Sang Pemberi.
Pernah suatu hari saya merenung, bagaimana suatu saat di bumi ini kehabisan oksigen, sebagai makanan utama nafas dan paru-paru kita. Kala kita membayangkan anak-cucu kita tersesak sesak saat bernafas, lalu mengapa kita merusak nafas dunia dengan merusak alam sekitarnya, lingkungan hidup kita? Apa kelak ada cadangan? Saya yakin kalau kita semua mau menjaga alam kehidupan kita, maka nafas kita dan anak-cucu kita serta keturunan kita semua bisa terjaga.
Selain Badan kita memiliki nafas, juga Roh kita memiliki nafas. Nafas roh adalah menghirup firman Allah dan menghembuskan kasih serta kabar gembira. Demikianlah kita diutus.
Siapa memiliki nafas raga tapi tidak memiliki nafas Roh sama saja dengan bernafas secara terbalik sehingga ia tidak menghasilkan hidup baik untuk dirinya maupun untuk sesama. Nafas roh ini berhenti sama juga seperti nafas raga kita berhenti. Selamat menulis Sabda Ilahi dan mengamalkannya sebagi nafas Roh kita.
Misalnya pada saat kita mau tidur apa yang harus kita persiapkan untuk menjaga nafas kita? Pertanyaan pertama siapa yang menjaga nafas kita? Kedua apa guna nafas bagi kita.
Oleh karena itu, maka untuk menjaga nafas kita, haruslah kita minta pertolongan Tuhan melalui doa dan permohonan kita agar Tuhan mau memperpanjang nafas kita. Mari kita menarik nafas panjang, tahanlah sejenak lalu renungkan untuk siapakah nafasku ini. Apakah hanya untuk kehidupan atau ada kegunaan lainnya, lalu hembuskanlah nafas kita dan sekali lagi rasakan betapa besar Karya Agung Tuhan buat kita. Kita renungkan apa yang harus kita berikan sebagai ungkapan terima kasih kita buat Sang Pemberi.
Pernah suatu hari saya merenung, bagaimana suatu saat di bumi ini kehabisan oksigen, sebagai makanan utama nafas dan paru-paru kita. Kala kita membayangkan anak-cucu kita tersesak sesak saat bernafas, lalu mengapa kita merusak nafas dunia dengan merusak alam sekitarnya, lingkungan hidup kita? Apa kelak ada cadangan? Saya yakin kalau kita semua mau menjaga alam kehidupan kita, maka nafas kita dan anak-cucu kita serta keturunan kita semua bisa terjaga.
Selain Badan kita memiliki nafas, juga Roh kita memiliki nafas. Nafas roh adalah menghirup firman Allah dan menghembuskan kasih serta kabar gembira. Demikianlah kita diutus.
Siapa memiliki nafas raga tapi tidak memiliki nafas Roh sama saja dengan bernafas secara terbalik sehingga ia tidak menghasilkan hidup baik untuk dirinya maupun untuk sesama. Nafas roh ini berhenti sama juga seperti nafas raga kita berhenti. Selamat menulis Sabda Ilahi dan mengamalkannya sebagi nafas Roh kita.
Selain uang, bernapas juga salah satu hal paling penting buat manusia.
BalasHapusApa yang kita hirup itu semua dari Tuhan, udara/oksigen tidak dapat di beli dengan uang, sebanyak apapun uang yang kita punya, sudah pasti kita tidak bisa membeli udara.
Yang berhak kita masi bisa bernapas atau tidak semuanya hanyalah Tuhan, jadi sebagai manusia jangan pernah merasa sombong atau hebat setelah berada di atas. karena masih ada yang lebih hebat dari apa yang kita punya sekarang, yaitu TUHAN :)